Untuk kategori klasifikasi jalan, dapat dibagi menjadi :
- Klasifikasi jalan dilihat dari fungsi
- Klasifikasi jalan dilihat dari kelas
- Klasifikasi jalan dilihat dari medan
- Klasifikasi jalan dilihat dari wewenang pembinaan
Pada kesempatan kali ini, saya akan coba memberikan info tentang klasifikasi jalan dilihat dari fungsi.
v Klasifikasi jalan dilihat dari fungsi
Berdasarkan tata cara perencanaan geometrik jalan raya antar kota
no.038/T/BM/1997 menurut fungsinya dibagi menjadi 3 bagian :
1.
Jalan
arteri
2.
Jalan
Kolektor
3.
Jalan
Lokal
1.
Jalan
Arteri
Merupakan jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri:
-
Perjalanan
jarak jauh
-
Kecepatan
rata-rata tinggi
-
Jumlah
jalan masuk dibatasi secara efesien
Jalan
arteri dibagi menjadi 2 jaringan, yaitu jalan Arteri primer dan Arteri sekunder.
a.
Arteri
Primer
Merupakan jalan yang menghubungkan kota jenjang ke satu yang
terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota
jenjang ke dua.
Persyaratan untuk jalan ini adalah :
-
Kecepatan
rencana > 60 km/jam
-
Lebar
badan jalan > 8 meter
-
Kapasitas
jalan > volume lalulintas rata-rata
-
Tidak
terganggu lalulintas lokal, kegiatan lokal, lalulintas ulang alik
-
Tidak
terputus walaupun memasuki kota
-
Indeks
permukaan tidak kurang dari 2
b.
Arteri
Sekunder
Merupakan jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan
sekunder ke satu atau menghubungkan kawasan sekunder ke satu dengan sekunder ke
satu atau menghubungkan kawasan sekunder ke satu dengan sekunder ke dua.
Persyaratan untuk jalan ini adalah :
-
Kecepatan
rencana > 30 km/jam
-
Lebar
badan jalan > 8 meter
-
Kapasitas
jalan lebih besar atau sama dengan volume lalulintas rata-rata
-
Tidak
boleh terganggu oleh lalulintas lambat
-
Indeks
permukaan tidak boleh kurang dari 1.2
2.
Jalan
Kolektor
Merupakan jalan yang melayani angkutan pengumpulan/pembagian dengan
ciri-ciri :
-
perjalanan
jarak sedang
-
kecepatan
rata-rata sedang
-
jumlah
jalan yang masuk dibatasi
a.
Jalan
Kolektor Primer
Merupakan jalan yang menghubungkan kota jenjang ke dua dengan kota
jenjang ke dua atau kota jenjang ke dua dengan kota jenjang ke tiga.
Persyaratan untuk jalan ini adalah :
-
Kecepatan
rencana > 40 km/jam
-
Lebar
badan jalan > 7 meter
-
Kapasitas
jalan lebih besar atau sama dengan volume lalulintas rata-rata
-
Jalan
tidak terputus, walaupun memasuki daerah kota
-
Indeks
permukaan tidak kurang dari 2
b.
Jalan
Kolektor Sekunder
Merupakan jalan yang menghubungkan kawasan sekunder ke dua dengan kawasan
sekunder ke dua atau sekunder kedua dengan sekunder ke tiga
Persyaratan untuk jalan ini adalah :
-
Kecepatan
rencana > 20 km/jam
-
Lebar
badan jalan > 7 meter
-
Indek
permukaan tidak kurang dari 3
3.
Jalan
Lokal
Merupakan jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri :
-
Perjalan
dekat
-
Kecepatan
rata-rata rendah
-
Jumlah
jalan masuk tidak dibatasi
a.
Jalan
Lokal Primer
Merupakan jalan menghubungkan kota jenjang ke satu dengan persil
atau kota jenjang ke tiga dengan jenjang ke tiga, kota jenjang ketiga dengan
kota di bawahnya atau jenjang ketiga dengan persil atau kota di bawah ketiga
dengan persil.
Persyaratan untuk jalan ini ;
-
Kecepatan
rencana > 20 km/jam
-
Lebar
badan jalan > 6 meter
-
Jalan
tidak terputus , walaupun memasuki daerah desa
-
Indeks
permukaan tidak kurang dari 1.5
b.
Jalan
Lokal Sekunder
Merupakan jalan yang menghubungkan kawasan sekunder ke satu dengan
perumahan, menghubungkan kawasan sekunder ke dua dengan perumahan, kawasan sekunder
ke tiga dengan perumahan.
Persyaratan untuk jalan ini :
-
Kecepatan
rencana > 10 km/jam
-
Lebar badan jalan > 5 meter
-
Indeks
permukaan tidak kurang dari 1